Monday, January 7, 2013

Peran mahasiswa dalam mempertahankan bahasa indonesia sebagai bahasa persatuan



Latar Belakang         :

Disaat globalisasi seperti ini, dimana semua budaya asing masuk secara besar-besaran ke dalam negeri, kita patut untuk mempertahankan keaslian bahasa serta budaya kita. Khususnya para Mahasiswa yang berwawasan luas dan bisa menilai serta menghargai dan turut mempertahankan budaya dan bahasa asli Indonesia di zaman ini dapat dengan teliti memilah bahasa asing yang masuk. Karena banahas Indonesia adalah bahasa nasional yang mewakili identitas asli sebagai warga Negara Indonesia.

Contoh kasus             :

Mulai menyaring dan mempergunakan bahasa Indonesia secara baik dalam kehidupan sehari-hari dan dalam bentuk jaringan social. Agar tetap menjaga kelestarian asli bahasa Indonesia, bahasa nasionalis.

Sumber: http://hanilitha.blogspot.com/2012/12/peran-mahasiswa-dalam-mempertahankan.html

Usaha Manusia Dalam Mempertahankan Keindahan Dalam Bahasa Daerah Yang Terdapat di Indonesia



-Bahasa Daerah sebagai pendukung Bahasa Nasional

Bahasa daerah merupakan bahasa pendukung bahasa Indonesia yang keberadaannya diakui oleh Negara. UUD 1945 pada pasal 32 ayat (2) menegaskan bahwa “Negara menghormati dan memilihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional.” dan juga sesuai dengan perumusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, bahwa bahasa daerah sebagai pendukung bahasa nasional merupakan sumber pembinaan bahasa Indonesia. Sumbangan bahasa daerah kepada bahasa Indonesia, antara lain, bidang fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan kosa kata. Demikian juga sebaliknya, bahasa Indonesia mempengaruhi perkembangan bahasa daerah. Hubungan timbal balik antara bahasa Indonesia dan bahasa daerah saling melengkapi dalam perkembangannya.

Contoh Kasus :
 Seringkali istilah yang ada di dalam bahasa daerah belum muncul di bahasa indonesia sehingga bahasa indonesia memasukkannya istilah tersebut , contohnya “ gethuk “ { penganan dibuat dari ubi dan sejenisnya yang direbus, kemudian dicampur gula dan kelapa (ditumbuk bersama) } karena di bahasa indonesia istilah tersebut belum ada , maka istilah “ gethuk “ juga di resmikan di bahasa indonesia sebagai istilah dari “ penganan dibuat dari ubi dan sejenisnya yang direbus, kemudian dicampur gula dan kelapa (ditumbuk bersama) “ .

Tanggapan :
Usaha untuk mempertahankan bahasa daerah adalah dengan tidak melupakan bahasa daerah dari daerah kita masing-masing dan mengusahakan untuk menggunakan bahasa daerah tersebut ketika kita sedang melakukan percakapan informal seperti dengan keluarga ataupun teman, dan jika kita sedang berada di sekolah, di universitas ataupun di tempat kerja dengan percakapan formal setiap harinya, kita dapat menggunakan bahasa ibu kita yaitu bahasa Indonesia.

Sumber :
-http://wakuadratn.wordpress.com/2011/08/05/hubungan-fungsi-bahasa-daerah-dengan-bahasa-indonesia/
-http://fardelynhacky.blogspot.com/2012/06/bangga-berbahasa-indonesia-dan-bahasa.html
-http://junkoftheheart-junkoftheheart.blogspot.com/2012/12/usaha-manusia-dalam-mempertahankan.html

Hubungan Manusia dengan Pandangan Hidup atau Falsafah Budaya Indonesia


Manusia padadasranya diciptakan memiliki akal budi. Dengan adanya akal budi manusia sapat menentukan pandangan hidupnya sendiri. Manusia berfikir kritis dan ilmiah untuk menentukan hidupnya dikarenakan manusia harus bisa menentukan mau dibawa kemanakah hidupnya itu.Setiap manusia memiliki pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena itu menentukan masa depan seseorang. Pandangan itu adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan petunjukhidup di dunia.  Pandangan hidup juga disebut falsafah hidup yang berarti mencari suatu kebenaran dan kebenaran itu bisa dicari oleh siapa saja. Jadi pandangan hidup itu dimiliki oleh golongan manusia baik itu golongan atas maupun golongan bawah.

Pandangan hidup itu adalah dasar untuk membimbing kehidupan manusia itu sendiri baik menurut jasmani maupun rohani. Dalam kehidupan manusia pandangan hidup berperan penting  untuk memegang teguh pada pendirian karena pandangan hidup merupakan sebuah titik tuju sehingga dengan adanya pandangan hidup, manusia jadi berpegang teguh pada pendiriannya.
Pandangan hidup di bedakan menjadi 3, yaitu :

1)      Pandangan hidup yang berasal dari agama adalah pandangan hidup yang kebenarannya 
2)      Pandangan hidup yang berasal dari Ideologi adalah pandangan hidup yang berasal dari kebudayaan dan norma di wilayah itu sendiri
3)      Pandangan hidup yang berasal dari proses merenung adalah pandangan hidup yang kebenarannya relatif

Pandangan hidup juga memiliki 4 unsur, yaitu :
    1)      Cita-cita
    2)      Kebaikan
    3)      Usaha   
    4)      Kepercayaan

       Manusia adalah bagian dari pandangan hidup. Dalam kehidupan tidak ada seorang pun manusia yang tidak memiliki pandangan hidup. Apapun yang dikatakan manusia adalah sebuah pandangan hidup karena dapat dipengaruhi oleh pola piker tertentu pada setiap individu.
Ada 3 faktor yang menentukan tingkah laku manusia, yaitu : 
     1)Faktor pembawaan ( heriditas ) yang telah di tentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan
     2)Faktor Lingkungan dimana mereka tinggal dan hidup dalam lingkungan yang baik maupun yang buruk
     3)Faktor Pengalaman yang khas yang pernah dialami sewaktu dia mulai hidup dan hingga sampai dewasa

Konsepsi IBD Dalam Kesusastraan


Konsep ibd adalah sebuah rancangan ilmu budaya dasar yang bertujuan untuk membangun sikap cinta terhadap manusia , lingkungan dan budaya.Di dalam konsep ibd banyak terkandung nilai – nilai keindahan dan etika antara manusia dan lingkungan yang saling berhubungan satu sama lain untuk menciptakan kedamaian dan keindahan dalam hidup.Konsep tersebut pertama – tama diolah lalu diterapkan menjadi suatu acuan untuk menanamkan sikap rasa cinta terhadap manusia dan lingkungan disekitarnya.Sedangkan yang dinamakan dengan kesusastraan adalah sebuah keindahan dalam seni maupun dalam kehidupan,kalau bicara tentang keindahan banyak sekali macamnya tidak Cuma seni yang memiliki keindahan tetapi keindahan itu sendiri adalah merupakan hal – hal atau sesuatu yang sangat menggugah hati,persepsi orang itu berbeda – beda untuk mengungkapkan rasa tentang keindahan itu sendiri.
Konsep ibd dalam kesusastraan sangat berpengaruh terhadap kesusastraan karena dari konsep ibd kita diajarkan nilai – nilai dasar tentang hubungan baik antara manusia, lingkungan dan budaya.lalu itu semua disatukan dalam kesusastraan atau keindahan didalamnya semua menjadi sempurna.Di dalam konsep ibd dijelaskan satu persatu yang dimulai dari hubungan baik dengan manusia yaitu kita harus saling menghormati dan menghargai pendapat dari setiap manusia dan juga saling tolong – menolong dengan yang lain.Disini diajarkan nilai – nilai keindahan yang tumbuh diantara sikap – sikap yang dilakukan dengan manusia yang lain seperti saling tolong – menolong saling menghormati dan menghargai satu sama lain itulah keindahan – keindahan atau kesusastraan dalam konsep ibd.
Dan tidak sampai disitu saja di dalam konsep ibd juga diajarkan bagaimana untuk berhubungan yang baik dengan lingkungan yang ada disekitar kita antara manusia dengan lingkungannya saling berhubungan dengan baik, disini juga dapat diambil nilai – nilai keindahan dalam lingkungan tersebut seperti misalnya manusia saling membersihkan dan merawat lingkungannya agar menjadi bersih, terawat dan juga indah.Semua juga terangkum dalam keindahan pada budaya kita yang memiliki berbagai macam adat istiadat yang tidak pernah punah sampai sekarang.Tapi manusia ada yang belum mengerti tentang keindahan dalam lingkungannya maupun budayanya, maka dari itu dalam konsep ibd dijelaskan bagaimana keindahan – keindahan dalam kehidupan yang sebenarnya, agar manusia dapat memiliki rasa suka dan mencintai dalam lingkungannya dan juga budayanya itu yang berhubungan dengan kesusastraan.
Kalau seandainya konsep ibd tidak berkesinambungan di dalam kesusastraan, semua akan terlihat biasa saja dan tidak memiliki keindahaan karena kita hanya dijelaskan tentang dasar – dasar bagaimana berhubungan yang baik terhadap manusia, lingkungan dan budayanya.Maka dari itu konsep ibd dalam kesusastraan sangat berpengaruh penting juga dalam hubungan yang baik antara manusia, lingkungan dan juga kebudayaannya didalam kehidupan saat ini.

ILMU BUDAYA DASAR YANG DI HUBUNGKAN DENGAN PROSA

            Istilah prosa biasanya kita kenal dengan fiksi dan tidak jarang sering diartikan sebagai cerita rekaan,prosa cerita dan juga sebagai cerita.
Di dalam kesusastraan bahasa Indonesia kita. Ada dua macam prosa yaitu :

~Prosa lama :
1. dongeng
2. hikayat
3. sejarah
4. epos
5. cerita pelipur lara

~Prosa baru :
1.cerita pendek
2.roman / novel
3.biografi
4.kisah
5.otobiografi


NILAI YANG TERKANDUNG DALAM PROSA FIKSI

            Sebagai seni yang berpondasi cerita, pasti dan harus dalam karya sastranya mengandung nilai-nilai moral, pesan, dan berbagai cerita.

Adapun point-point yang dapat kita peroleh melalui membaca prosa, antara lain :
1. prosa fiksi memberikan rasa gembira atau senang
2. prosa fiksi memberikan suatu informasi didalamnya
3. prosa fiksi memberikan warisan budaya
4. prosa dapat memberikan suatu penyesuaian wawasan.


ILMU BUDAYA DASAR YANG MENGHUBUNGKAN DENGAN PUISI

            Puisi adalah sesuatu yang kita kenal dengan rangkaian kata-kata indah yang penuh makna didalamnya,apalagi jika kita benar-benar meresapi dalam membacanya.
            Puisi termasuk dalam seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian itu sendiri merupakan bagian dari kebudayaan.
            Jika kita pikirkan puisi adalah suatu rangkaian kata-kata yang membentuk beberapa kalimat yang penuh dengan makna hidup, alam, bahkan keTuhanan yang di ekspresikan oleh sang penyair dalam bentuk tulisan maupun ekspresi dari puisi yang dibacakan.

Didalam Ilmu Budaya dasar kita menemukan penyajiaan puisi, adapun yang mendasarinya, yaitu :
1. adanya hubungan didalam pembuataan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2. adanya suatu rasa insyaf atau sebuah kesadaran seseorang dari suatu kejadian.
3. puisi dan keinsyafan social
Sumber :

Hubungan Manusia & Kebudayaan

Hubungan antara manusia dan kebudayaan secara sederhana adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan merupakan suatu obyek yang dilaksanakan manusia dari sisi lain. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. 
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai diaektis, maksudnya saling terikat  satu  sama  lain. Proses  dialektis  ini  tercipta melalui 3 tahap yaitu:

a. Eksternalisasi,   proses   dimana    manusia   mengekspresikan dirinya      dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat   menjadi   kenyataan   buatan manusia.

b. Obyektivasi, proses  dimana  masyarakat  menjadi   realisasi obyektif, yaitu suatu  kenyataan  yang  terpisah  dari  manusia dan berhadapan     dengan manusia. Dengan  demikian masyarakat dengan segala pranata     sosialnya akan mempengaruhi  bahkan membentuk perilaku manusia.

c.Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya   sendiri  agar  dia  dapat  hidup dengan baik,sehingga  manusia  menjadi   kenyataan  yang  dibentuk  oleh masyarakat.

Kesimpulan :
Jadi, kebudayaan yang merupakan hasil ciptaan manusia yang hidup dalam masyarakat ini mempunyai banyak unsur-unsur dalam kehidupan dan selalu mengalami perubahan dan perkembangan dari jaman ke jaman, dan di tempat-tempat yang berbeda.
Semua itu tentu dipengaruhi oleh perkembangan hidup manusia yang juga selalu berubah-ubah, karena manusia mempunyai hubungan yang erat bahkan tidak bisa dipisahkan dengan kebudayaan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan kebudayaan mengatur manusia agar hidup mereka lebih damai  dan tenteram.


Sumber :

Pengertian & Tujuan Ilmu Sosial Dasar


PENGERTIAN ILMU SOSIAL DASAR
Ilmu Sosial Dasar (ISD) adalah pengetahuan yang mengkaji masalah-masalah sosial, khususnya yang diwujudkan oleh masyarakat dengan menggunakan pengertian-pengertian (fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam ilmu-ilmu sosial seperti : sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, psikologi sosial.


TUJUAN ILMU SOSIAL DASAR
  1. Memahami dan menyadari adanya kenyataan-kenyataan sosial dan masalah – masalah sosial yang ada dalam masyarakat.
  2. Peka terhadap masalah-masalah sosial dan tanggap untuk ikut serta dalam usaha-usaha menanggulanginya.
  3. Menyadari bahwa setiap masalah sosial yang timbul dalam masyarakat selalu bersifat kompleks dan hanya dapat mendekatinya mempelajarinya secara kritis dan interdisipliner.
  4. Memahami jalan pikiran para ahli dari bidang ilmu pengetahuan lain dandapat berkomunikasi dengan mereka dalam rangka penanggulangan  masalah sosial yang timbul dalam masyarakat.